
Dari sekian banyak perpisahan dengan teman2 se-asrama mulai dari tahun 1999 - 2010, hanya beberapa orang saja yang mampu membuatku meneteskan air mata. Khusus untuk post kali ini, saya hanya akan membahas satu orang dulu, seorang yg telah lama kulihat semenjak dari SMA di SLAPUR pada tahun 2001 - 2002. Akan tetapi hanya pada bulan Mei atau Juni tahun 2003 sajalah kami berkenalan pertama kali pada saat dia datang bersama
Lucky Situmeang & Elsye Sinaga (mereka adalah kloter pertama untuk pelajar2 Indonesia angkatan 2003).
Kesan pertama saat bertemu dengan nya adalah... "woow.. sangar kale orang ini!". Tetapi hanya dalam sehari saja setelah berbincang2 dengannya, saya menyadari arti kata pepatah "don't judge book by its cover".
Andrew Hamonangan Gultom, salah seorang cowo (saat itu dia masih belum bisa dikatakan PRIA, ga tau kalo skr ya!) yang sangatlah sopan, ramah, dan sangat baik hati. Sepanjang mengenalnya dari tahun 2003 sampai perpisahan di akhir tahun 2007, saya hanya bisa melihat 70% kebaikan hati dan ketulusan nya sebagai seorang teman, sedangkan 30% lain nya adalah kelemahannya yang sama sekali tidak merugikan nilai sebuah persahabatan.

Ditahun 2003, adalah tahun yang bisa dikatakan paling istimewa dan berharga bagiku. Tahun dimana saya bertemu, mengenal, dan berbagi cerita dengan banyak teman yang pada tahun2 sebelumnya hanya saling bertatap muka saja. Tahun ini juga dimana saya membeli motor yang dikatakan sebagai "belalang tempur", dimana pada saat itu saya sendiri belum bisa mengendarainya.
Jefry Donald Baan, salah satu yang datang pada kloter zero, lebih awal 2 bulan dari semuanya, mengajariku cara mengendarainya.. dengan imbalan pada saat saya sdh lancar, harus gantian untuk mengajarinya. (Typical dari pepatah "orang buta membimbing orang buta".. walau kami berhasil akhirnya!). Mengenal
Andrew Gultom merupakan suatu berkah dan karunia bagiku (dan saya sangat yakin berkah bagi semua yang pernah mengenalnya), walau bagi dia kadang diartikan sebagai sebuah pencobaan dan tekanan batin. Tahun ini adalah tahun dimana kami berlatih menjadi pasukan khusus anti teroris dan pada saat bersamaan mengenal kegiatan extra-kurikuler seperti memancing, lomba banyakan makan, mengenal Information Technology Gaming, etc.
Ditahun 2003 ini,
Andrew Gultom mengikuti kegiatan Bible Camp di Prajuab Khirikan, tepatnya pada tanggal 23-26 Oktober 2003. Yang akhirnya menjadi sebuah petaka bagi
Andrew Gultom. Petaka dimana dia harus bersusah payah mencari wc ditengah kegelapan dan hutan, serta dihujani ribuan hinaan dan tuduhan telah menghabiskan MILO (berbagai kata2 panggilan disertai theme song dibuat pada saat Bible Camp berlangsung).

Pada tahun 2004, saya memulai melupakan etika dalam persahabatan, dimana saya harus ikut2an bersama oknum2 lainnya dalam mengejek
Andrew (walau sayapun kena ejek juga). Saya sangat mengetahui kalo apa yang saya lakukan itu salah dan sangat menyakiti
Andrew Gultom. Tetapi........... well, it was truly an addiction to kill off some time and stress! Saya sering..dan sangat sering.. bahkan sampai detik terakhir sebelum dia pergi meninggalkan Thailand selamanya.. saya masih berkata lagi kepadanya.."
Andrew, walaupun kami2 semua sering menghina dan menertawakan dirimu, serta menyakiti mu secara batin, tetapi itulah satu2nya cara kami melimpahkan semua perhatian dan kasih sayang kami kepadamu." (Tolong jangan disalah artikan dgn makna lain!). Trus saya bertanya kepadanya.." coba pikirkan, apa ada orang lain yang selalu kami omongin depan belakang selain dirimu... dan terkadang saya juga jadi korban?" .. "Coba lihat dari sisi positifnya, kalo kami tidak peduli kpdmu, nama mu tdk akan bertahan sedetikpun dalam perbincangan kami semua" .. Saat itu dia mengangguk2 setuju..(walau akhirnya kami di banned melalui facebook). Pada tahun ini kami aktif dengan kegiatan memanjat bukit belakang Mission Health Center, sekaligus menuju ke advancement of fishing, stealing, maupun kegiatan2 ilegal lainnya.

Untuk dua tahun pertama keberadaan
Andrew Gultom di Mission College, dia masih menunjukkan kejantanan dan keperkasaannya dalam mengejar wanita idaman. Seorang gadis gaul dari Vietnam, dimana berakibat dia harus berseteru dengan sepupunya sendiri. Kami selalu menertawakan perjuangannya (dimana untuk saya sendiri, yang pernah merasakan apa yg dia rasakan, harus mengacungakn 2 jari jempol.. dan 0.5 jari tengah untuk keberaniannya).

Pada tahun 2005, setelah kegagalan dalam hal relationship serta pelajaran "sudah jatuh, tertimpa tangga pula", perjuangan
Andrew Gultom dalam mencari wanita2 tak bedosa dimulai secara gerilya tanpa diketahui siapapun (walau ahli intel kami mampu menguak rahasia ini dalam waktu kurang dari seminggu). Salah seorang yang menginspirasi nya adalah
Margihon Bayu Kaumpungan, seorang pelajar dari Irian Jaya yang sekaligus berperan dalam mengajarkan berbagai teknik rahasia dalam menjaring "duyung2 tak berdosa".
Bayu pula lah yang memberinya semangat pantang menyerah walau ditolak belasan kali! (bukti catatan rekor ditolak belasan kali telah dihitung dengan seksama oleh saksi mata
Jefry Donald Baan, yang pada 3 tahun kemudian bertanggung jawab sebagai saksi resmi dalam penandatanganan surat pernikahan dari saudara
Bayu Kaumpungan).

Tahun 2006, dimana jumlah kami semua menurun sangat drastis setelah peninggalan saudara
Kim Young Jin, Joey Situmorang, Karen Wemay, Glenny Bolang, Tanuarto Simatupang, Jonathan Gunawan, Lucky Situmeang, Rio Marpaung, dan beberapa tetua lainnya. Kami sangat merasakan perpecahan di Indonesian Club, yang saya sadari terjadi setelah penurunan jumlah kaum Adam, dan meningkatnya jumlah kaum Hawa. Walau demikian,
Andrew Hamonangan Gultom, pada malam tahun baru memaksakan diri untuk mengutarakan isi hati kalo kalo dia (pada saat itu) ada hati ke saudari
Arlene (sapa ya marga nya? lupa euyy). -- Tentu nya tidak semudah itu memaksa dia untuk mengakui siapa korban dia, dimulai dari permainan Truth or Dare di rumah marriage student auntie Femmy pada jam 1 malam. Dimana
Andrew mendapatkan keberuntungan untuk memilih Truth or Dare, which later he chose to reveal the Truth. (Saya menuliskan ini semua untuk dibagikan kepada teman2 yang tidak sempat menyaksikan pengakuan polos dan arti dari Truth sometime hurts!)

Pada tahun 2007, dimana saya menyaksikan secara langsung peningkatan
Andrew dalam kegiatan kurikuler sekolah. GPA dia sempat menyentuh +2.00, dimana akhirnya dia diberikan hadiah sebuah laptop Acer,.. dan.. well, kalian sdh bisa menebak akhir kelanjutannya sampai kenapa dia harus meninggalkan Thailand untuk selamanya.
Post ini didedikasikan untuk saudara
Andrew Hamonangan Gultom, atas segala pengorbanannya dalam membantu menghilangkan stress dari kita semua, atas ganti tekanan batin untuknya. Semoga kelak kami semua bisa bertemu kembali, dan tertawa tanpa beban seperti sebelumnya dahulu kala.


Hope to see you someday, Bro!! May God bless you always!
PS: In 2009, I was mad and wanting to "kill" Andrew Gultom having to know he banned me from his friend list at facebook. I took an oath that someday if i were to ever see him alive again, I would kick his @ss and bury him alive without a single clue of showing forgiveness. A year later, i found out he re-added me again to his friend list. And by the power of God, all my madness and anger and unforgiven thoughts about him, gone with the wind just as fast as the speed of light. They were all turned to be happiness and joy, knowing that he had forgiven me and not necessarily the other way around!
---------------------------------------- The End -----------------------------------------------
** Sneak peak next essay ** (This line was inspired & plagiarized from Glenny Bolang)
(1). Mr. Margihon Bayu Kaumpungan
(2). Master of
womanizer(3). Journey to the center of love
(4). Burning passionate loving, tender, & caring --> the heck!!??
(5). 0.034 figurative of Jesus in this world
(6). 90% muscle into 102% fat in 2 years
(7). Army maniac into servant leadership
(8). (.... mo gw tulis apaan tentang lo Bay? Mo yang jujur atau yg typical "govt public media"?..)